2.18.2021

Investasi Saham Juga Punya Risiko


Dari sekian informasi mengenai keuntungan atau "angin surga" atas investasi saham, ternyata saham pun memiliki risiko lho, apa saja sih risiko saham, berikut ulasannya....

1. Likuidasi
Seorang investor atau pemegang saham, sudah seharusnya untuk dapat mengetahui dan mengikuti perkembangan perusahaan. Dalam aktivitas perdagangan sehari-hari (pasar sekunder) maupun laporan kinerja dan keuangan perusahaan.

Jika melihat pasar sekunder, harga saham akan mengalami kenaikan ataupun penurunan, hal ini terjadi atas adanya permintaan dan penawaran saham tersebut, atau istilahnya yaitu supply and demand.

Hal tersebut terjadi karena beragam faktor, seperti inflasi, suku bunga, nilai tukar, kondisi non-ekonomi seperti kondisi politik, kondisi sosial, maupun yang sifatnya spesifik seperti kinerja perusahaan.

Oleh karenanya risiko likuidasi merupakan risiko yang dapat diwaspadai oleh investor.

Apa sih risiko likuidasi itu?

Risiko likuidasi yaitu jika perusahaan yang kita miliki sahamnya, dinyatakan pailit atau bangkrut oleh pengadilan ataupun perusahaan tersebut dibubarkan. Maka hak atas investor diprioritaskan terakhir saat sesudah kewajiban dari perusahaan tersebuit dilunasi, yang hal ini diambil dari hasil penjualan aset kekayaan perusahaan.

Nah, kalau ada sisanya maka investor diberikan pembagian secara proporsional berdasarkan kepemilikan sahamnya. Tapi jika tidak ada sisa, maka investor tidak akan pernah mendapatkan hasil apapun atas likuidasi perusahaan tersebut.

Hal inilah yang merupakan risiko berat yang harus diderita oleh investor/pemegang saham.


2. Risiko Capital Loss
Sesuai dengan namanya, risiko ini merupakan lawan atau kebalilkan dari capital gain, jika capital gain adalah keuntungan, maka capital loss adalah kerugian. Dimana harga saham saat dijual lebih rendah dari harga saham saat pembelian.

Contohnya, apabila pembelian dilakukan pada harga Rp2.000,- per saham, lalu dijual karena khawatir harganya akan semakin turun jauh, maka akhirnya seorang investor memutuskan untuk menjualnya di harga Rp700,- per saham. Yang ini berarti investor tersebut rugi sebesar Rp1.300,- per saham.
Jika ia memiliki 1000 lembar saham, maka, total kerugiannya pada saham tersebut adalah Rp1.300.000,-.


Itulah risiko-risiko saham yang perlu kita ketahui dan kita waspadai agar tidak terjerembab pada kerugian yang mendalam.

Apapun investasinya pasti selalu ada keuntungan yang menggiurkan tapi juga ada risiko yang membayangi.


Anda bekerja, ada untung dan risikonya.

Anda berbisnis, ada untung dan risikonya.

Anda investasi di tabungan bank, ada untung dan risikonya.

Anda investasi di deposito, ada uintung dan risikonya.

Anda investasi logam mulia, ada untung dan risikonya.

Anda diam saja pun, ga ngapa-ngapain, pasti ada untung dan risikonya.


Berinvestasilah dengan baik, tepat dan bijak, bukan sekedar ikut-ikutan.
Tetaplah belajar, belajar, dan belajar hingga kapanpun.

Salam Investorial!!!
Previous Post
Next Post